Silabus : Analisis Pola Persebaran Kasus DBD Menggunakan GIS dan Spatial Statistics
Sesi 1-5: Pengantar GIS dan Statistik Spasial
- Sesi 1: Pengenalan GIS dan Aplikasinya
- Konsep dasar GIS.
- Penerapan GIS dalam analisis epidemiologi.
- Software GIS yang digunakan: ArcGIS/QGIS.
- Sesi 2: Pengantar Statistik Spasial
- Konsep dasar statistik spasial.
- Perbedaan antara statistik spasial dengan statistik tradisional.
- Jenis-jenis analisis statistik spasial.
- Sesi 3: Pengantar Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Epidemiologi DBD: Penyebab, gejala, dan faktor risiko.
- Pola persebaran dan tren kasus DBD di Indonesia.
- Sesi 4: Pengumpulan dan Pengolahan Data Spasial
- Sumber data spasial: Peta administrasi, data populasi, dan data kasus DBD.
- Metode pengolahan data spasial di GIS.
- Sesi 5: Pengantar Proyeksi Peta dan Sistem Koordinat
- Jenis-jenis proyeksi peta dan sistem koordinat.
- Pentingnya proyeksi peta dalam analisis spasial.
Sesi 6-10: Pengolahan Data dan Visualisasi Spasial
- Sesi 6: Digitasi Peta dan Georeferensi
- Teknik digitasi peta administrasi.
- Georeferensi data raster.
- Sesi 7: Pembuatan Peta Kasus DBD
- Visualisasi data kasus DBD pada peta.
- Pembuatan peta tematik (choropleth map) untuk kasus DBD.
- Sesi 8: Analisis Deskriptif Kasus DBD
- Analisis deskriptif distribusi kasus DBD berdasarkan wilayah.
- Visualisasi tren waktu dan ruang untuk kasus DBD.
- Sesi 9: Spatial Join dan Buffer Analysis
- Menggabungkan data spasial (spatial join) untuk analisis distribusi.
- Analisis buffer untuk mengidentifikasi area risiko.
- Sesi 10: Visualisasi Data Demografi dan Faktor Risiko
- Pemetaan data demografi: populasi, usia, jenis kelamin.
- Pemetaan faktor risiko lingkungan: suhu, kelembaban, curah hujan.
Sesi 11-15: Analisis Statistik Spasial Dasar
- Sesi 11: Analisis Autokorelasi Spasial
- Konsep autokorelasi spasial.
- Perhitungan Moran’s I dan LISA (Local Indicators of Spatial Association).
- Sesi 12: Hotspot Analysis Menggunakan Getis-Ord Gi*
- Identifikasi hotspot persebaran kasus DBD.
- Interpretasi hasil hotspot analysis.
- Sesi 13: Analisis Kerapatan (Kernel Density Estimation)
- Konsep estimasi kerapatan kernel.
- Pembuatan peta kerapatan kasus DBD.
- Sesi 14: Spatial Regression
- Konsep regresi spasial.
- Analisis regresi spasial untuk mengidentifikasi faktor risiko.
- Sesi 15: Analisis Klaster Spasial
- Metode analisis klaster: K-means, DBSCAN.
- Identifikasi klaster wilayah dengan kasus DBD tinggi.
Sesi 16-20: Analisis Lanjutan dan Prediksi
- Sesi 16: Model Spatial Interpolation
- Konsep interpolasi spasial (IDW, Kriging).
- Prediksi distribusi kasus DBD di wilayah tanpa data.
- Sesi 17: Analisis Temporal-Spasial
- Analisis perubahan pola distribusi kasus DBD dari waktu ke waktu.
- Penerapan space-time cube.
- Sesi 18: Model Prediksi Kasus DBD
- Model prediksi kasus DBD menggunakan regresi linear.
- Validasi model prediksi menggunakan data aktual.
- Sesi 19: Model Pemodelan Risiko
- Pembuatan model risiko spasial.
- Pemodelan risiko berdasarkan variabel lingkungan dan sosial.
- Sesi 20: Penentuan Area Prioritas Penanganan
- Identifikasi area prioritas intervensi.
- Penyusunan rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil analisis.
Sesi 21-25: Integrasi Data dan Pembuatan Laporan
- Sesi 21: Integrasi Data Non-Spasial
- Penggabungan data spasial dengan data non-spasial (tabel atribut).
- Analisis data terintegrasi.
- Sesi 22: Analisis Korelasi dan Regresi Multivariat
- Analisis korelasi antara variabel kasus DBD dan variabel lainnya.
- Analisis regresi multivariat untuk mengidentifikasi faktor risiko utama.
- Sesi 23: Pembuatan Laporan Analisis
- Menyusun laporan hasil analisis kasus DBD.
- Penyajian data dan hasil analisis dalam bentuk grafik dan peta.
- Sesi 24: Pembuatan Dashboard Interaktif
- Pengenalan tools untuk pembuatan dashboard (ArcGIS Online, Power BI).
- Pembuatan dashboard untuk visualisasi interaktif kasus DBD.
- Sesi 25: Review dan Feedback Hasil Analisis
- Review hasil analisis oleh peserta.
- Diskusi dan feedback untuk perbaikan hasil analisis.
Sesi 26-30: Implementasi dan Studi Kasus
- Sesi 26: Implementasi Analisis di Provinsi Terpilih
- Pemilihan provinsi studi kasus.
- Pengumpulan dan pengolahan data untuk provinsi terpilih.
- Sesi 27: Analisis Hotspot dan Klaster di Provinsi Terpilih
- Identifikasi hotspot dan klaster kasus DBD.
- Interpretasi hasil untuk provinsi terpilih.
- Sesi 28: Pemodelan Risiko dan Prediksi di Provinsi Terpilih
- Pemodelan risiko dan prediksi kasus DBD.
- Penyusunan rekomendasi kebijakan untuk provinsi terpilih.
- Sesi 29: Pembuatan Laporan dan Presentasi Akhir
- Penyusunan laporan akhir analisis.
- Pembuatan presentasi hasil analisis.
- Sesi 30: Presentasi dan Diskusi Hasil Studi Kasus
- Presentasi hasil studi kasus oleh peserta.
- Diskusi, tanya jawab, dan evaluasi.
Silabus ini memberikan panduan lengkap untuk memahami dan menerapkan analisis pola persebaran kasus DBD menggunakan GIS dan statistik spasial.